Tampilkan postingan dengan label Cerita Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Guru. Tampilkan semua postingan

03 Juni 2021

- 10:47

Harapan Baru Vokasi Konstruksi di Kayan Hilir

SMK Kayan Hilir

Perkenalkan, Saya seorang guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Kayan Hilir, Sintang, Kalimantan Barat. Saya mengajar di Jurusan atau Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi Dan Properti (BKP). Jurusan ini adalah jurusan yang diciptakan untuk mencetak calon tenaga terampil dibidang ilmu konstruksi dan properti, seperti merencanakan, mengelola, menghitung dan mendesain bangunan serta ilmu lain yang berhubungan dengan konstruksi dan properti, dulunya jurusan ini bernama jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) yang sudah ada sejak tahun 2013 di SMKN 1 Kayan Hilir.

Dimulai tahun 2019 hingga sekarang ini saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari tenaga pengajar disini, karena sebelumnya saya mengajar di SMKN 1 Ngabang selama 6 tahun (2012 – 2018) pada jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), ditambah lagi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah saya yaitu Pendidikan Teknik Arsitektur UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung dan Magister Teknik Sipil Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak. Disini saya melihat harapan yang sangat-sangat besar bagi peserta didik di jurusan BKP ini, hal yang mustahil mereka dapatkan disini dan mungkin hanya ada di kota besar atau di pulau jawa namun kemampuan yang mereka dapatkan bisa hampir sama dengan yang didapat di sekolah lain. Saya dapat melihat raut wajah penuh harapan dari generasi muda Kayan Hilir yang memilih Kompetensi Keahlian ini. 

Awal mula saya datang kesini kami bersama peserta didik menyiapkan ruangan kosong untuk dijadikan laboratorium gambar digital. Mereka mulai terbuka wawasannya ketika dapat menggukana aplikasi gambar kekinian, seperti AUTOCAD, SKETCHUP, LUMION yang sering digunakan oleh Arsitek maupun ahli Sipil. Tidak hanya itu mereka juga berkesempatan magang selama 3 bulan di konsultan perencanaan, dinas pekerjaan umum Sintang dan Melawi, Kontraktor pembangunan jalan dari Nanga Mau – Nanga tebidah.

Disini kami tidak terlalu mefokuskan peserta didik hanya di teori saja, namun lebih banyak waktu di kegiatan praktik seperti menggambar, menghitung RAB, mengerjakan kegiatan pertukangan, membuat miniatur dan lain sebagainya. Tidak hanya didominasi oleh peserta didik laki-laki saja namun juga peserta didik perempuan juga ada. Senyum, canda, tawa, kesopanan, kedisiplinan dan semangat mereka saat belajar membuat saya selalu bersemangat dan mendoakan mereka dapat lebih banyak lagi yang dapat melanjutkan kuliah beasiswa di POLNEP (Politeknik Negeri Pontianak) atau kampus lain pada jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil seperti kakak kelas mereka sebelumnya. Rekan-rekan saya banyak yang bekerja di Konsultan, Kontraktor, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan lain-lain, namun saya sangat bersyukur bisa menjadi tenaga pendidik karena Harapan saya Peserta didik saya dapat berhasil sehingga suatu saat dapat berguna bagi Bangsa dan Negara Indonesia yang tercinta ini. Tahun 2019 dan tahun 2021 BKP mengikuti Sertifikasi Tenaga Terampil dibidang Beton dan Mandor yang diadakan oleh Balai Jasa Konstruksi Banjarmasin, tentunya ini akan sangat memperkuat tingkat keterampilan mereka dan bekal untuk bekerja karena sudah memiliki sertifikat berstandar Nasional.

Nanga Mau

Saat ini SMK Sudah menjadi bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (DIKSI) Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang sama dengan Politeknik maupun perguruan tinggi vokasi atau keterampilan.  Kami juga harus link and match dengan industri artinya SMK menikah dengan Industri dan menciptakan sebuah produk bersama (lulusan SMK). Tugas kami saat ini adalah mencari konsultan atau kontraktor bangunan, mengadakan perjanjian jangka panjang, dan yang lebih unik adalah kurikulum kami berbasis industri agar peserta didik kami nantinya siap kerja dan dunia kerja, Industri  berperan juga dalam memberikan ilmu atau standar terbaru dunia kerja. SMK juga membuat sebuah lembaga khusus yaitu BKK (Bursa Kerja Khusus) untuk menjadi wadah pertemuan antara pekerja dan pencari kerja, tentunya diutamakan alumni SMK, agar tidak ada lagi berita bahwa SMK adalah penyumbang pengangguran tertinggi saat ini.

Perlu diketahui bahwa SMK mencetak tenaga terampil yang siap kerja, begitu juga dengan kami di jurusan BKP SMKN 1 Kayan Hilir. Banyak terobosan baru yang kami kerjakan diantaranya adalah Melatih peserta didik untk ahli dalam menggambar menggunakan aplikasi gambar (Autocad, Sketchup, Membuat miniatur, Mempelajari teknologi bangunan terbaru, Membuat pameran produk peserta didik.

Besar harapan saya untuk menjadi lebih baik lagi, terus belajar, menjalin kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi seperti di IGI (Ikatan Guru Indonesia) Sintang ini agar kami dapat bertukar pengalaman. Percayalah bahwa masa depan ada pada peserta didik kita, merekalah kelak yang akan menjadi pemimpin, menjadi tenaga ahli untuk pembangunan dan saya yakin suatu saat nanti ada perubahan besar di Indonesia khususnya di Kayan Hilir akan hadir bangunan-bangunan berkarakter yang disesain oleh arsitek masa depan, bangunan-bangunan kokoh dari ahli sipil masa depan, kawasan-kawasan indah oleh arsitek lansekap masa depan, interior mewah oleh desainer interior masa depan. Serta berbagai teknologi dari jurusan-jurusan yang ada di SMK. Terus semangat menjadi guru, karena guru adalah pekerjaan yang mulia, Itulah harapan baru saya sebagai guru di BISNIS KONSTRUKSI DAN PROPERTI. SMK BISA, SMK HEBAT, VOKASI MENGUATKAN INDONESIA!

Silas, S.Pd., M.T.
Guru SMK Negeri 1 Kayan Hilir

24 Mei 2021

- 12:24

Sukadir, Guru Perintis yang Melegenda

Namanya Sukadir, guru SDN 15 Merah Arai. Kami biasa menyapanya Pak Kadir. Berparas tua namun masih berjiwa muda. Bulan Mei tahun lalu, dia pensiun. Boleh dibilang kami kehilangan teman yang lucu dan guru yang hebat. Tua-tua keladi, biarpun tua semangat mengajarnya makin jadi. Orangnya kreatif dan inovatif. Siapa saja yang memiliki pikiran terbuka dan optimis akan bersepakat dengan apapun yang dilakukan oleh pak Kadir.

Pak Kadir menjadi guru pada tahun 1980 setelah berhasil menyisihkan ribuan pesaing dalam seleksi guru PNS saat itu. Awalnya tidak begitu menyukai menjadi guru, karena hobi pak Kadir adalah bertani. Saat itu, Pak Kadir mengikuti tes secara bersamaan yaitu tes guru dan penyuluh pertanian. Saat pengumuman kelulusan, dua propesi yang di tes semunya lulus. Maka galaulah pak Kadir. Hatinya lebih memilih menjadi penyuluh pertanian. Akhirnya beliau menetapkan hati mengambil penyuluh pertanian dan meninggalkna guru.

Proses daftar ulang pun tiba. Dulu, untuk menuju kota Sintang dari Desa Merah Arai memakan waktu berhari-hari menggunakan sampan dayung. Pak Kadir melakukannya demi untuk menjadi PNS. Setibanya di kota Sintang, ada kabar kalau tempat pendaftaran ulang dilaksanakan di Pontianak. Maka termenung sambil menyerahkan diri pada Tuhan. Bagaimana caranya bisa ke Pontianak dengan waktu yang sesingkat ini. Tidak berhenti disitu, karena tekatnya menjadi PNS sangat kuat maka ditunggulah bus di pinggir jalan. Berjam-jam dan sampai berhari-hari bus pun tak kunjung tiba. Akhirnya pak Kadir menyerah dan mengurungkan niat menjadi Penyuluh pertanian dan kembali memilih menjadi guru.

SK pertama pak Kadir di SDN 15 Semadai. SD 15 Merah Arai sudah dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 1980, dan tahun 1981 masih kosong tidak ada siswa apalagi guru. Pada September 1982 pak Kadir dipanggil untuk pulang kampung dan mengajar di kampung halamannya. Beliau satu-satunya guru dan saat itu hanya menerima 1 kelas saja. Siswanya cuma 40 orang. Itupun jumlah yang didapat dari hasil jemput bola, atau dipaksa untuk mau sekolah.

Jaman dulu, masyarakat masih berpikir jika anak mereka sekolah, maka akan diambil oleh Belanda atau Jepang dan tidak akan pulang lagi ke kampung halaman, itu alasan orang jaman dulu tidak mau menyekolahkan anaknya. Mereka takut kehilangan anak. Pola pikir seperti inilah yang terus berusaha untuk dirubah oleh Pak kadir. Menjelaskan pentingnya sekolah, supaya harta tidak diambil orang lain, kita tidak ditipu oleh orang kota. Jika kita pintar maka bisa menjual hasil panen dengan harga lebih tinggi di kota dan kita bisa membangun desa dengan baik. Bahasa-bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh orang desa adalah jurus jitu yang digunakan pak Kadir. 

Pak Kadir ini akalanya banyak, mengunjungi dusun-dusun yang banyak anak-anak dan menjumpai orang tua mereka pada saat musim panen. Pada musim panen, orang sedang dalam keadaan senang dan bahagia sehingga apa yang ingin kita sampaikan akan didengar dan disambut dengan baik, setidaknya dipertimbangkan. Orang desa saat itu masih sangat hormat pada guru, sehingga jika ada guru yang datang ke rumah, ada dua tanda yaitu tanda berkah atau bahaya.

Hasil dari perjuangan pak Kadir jaman muda dulu sudah bisa dilihat sekarang. Banyak penduduk desa yang dulunya dipaksa sekolah sekarang sudah menjadi tokoh dan hidup senang. Ada yang menjadi kepala desa, PNS, petani sukses dan banyak lainya.

Sampai sekarang, pak Kadir masih menjadi orang yang dihormati di Desa, ingatannya masih kuat, matanya masih terang dan fisiknya pun masih kuat. Beliau menghabiskan masa tua dengan bertani dan mencari ikan di sungai. Rupanya, hamper 80 % masyarakat Merah Arai, nama mereka adalah hasil olah pikir pak Kadir. Begitu lahir anak, langsung tanya pak Kadir, siapa saya kasi nama?.