26 Agustus 2021

- 07:20

Webinar Literasi: Membangun Budaya Literasi di Ujung Negeri

IGI Sintang

Gerakan literasi harus dilakukan dengan sepenuh hati, terus ditumbuhkan, pemangku kebijakan, lembaga pendidikan dan komunitas literasi harus berkolaborasi, bahu-membahu dalam membangun literasi di Kabupaten sintang.


Hal ini mengemuka dalam Webinar literasi yang digelar Ikatan Guru Indonesia(IGI) Sintang pada 25 Agustus 2021 dan menghadirkan beberapa pembicara utama: Iwan Setiadi (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sintang), Eko Bintara Saktiawan (Dandim 1205/Sintang), Muhamad Darmansyah (Penggagas Kampung Literasi Merah Arai), dan Mila Nurbaiti (Pengagas Perpustakaan Apung). 


Eko Bintara mengingatkan “geliat literasi harus dilakukan dengan penuh cinta dalam pelaksanaannya diperlukan kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, komunitas, dan lembaga lain.”


Hal senada juga disampaikan Iwan Setiadi “membangun literasi harus dimulai dari sisi hulu, sisi hilir, komitmen dan sinergitas.” Ia juga mengungkapkan penyebab rendahnya minat baca mulai dari kebiasaan sejak dini, pengaruh orang tua, rendahnya penulisan dan mahalnya harga buku, perkembangan teknologi dan minimnya akses ke perpustakaan. Perlu upaya serius dalam menyelesaikan persoalan ini, pungkas Iwan.


Darman mengatakan “Gerakan literasi di Desa harus dikelola dengan sungguh-sungguh, kreatif  dengan cara yang luar biasa.” Stakeholder di Desa perlu diyakinkan bawah jika aktivitas literasi ini hidup maka pada akhirnya desa akan menerima manfaatnya yaitu kemajuan dan kemakmuran. 


Mila menambahkan “ sulitnya anak-anak dalam mengakses buku juga suatu kendala yang serius, dengan hadirkan Pustaka Apung, hal ini mulai teratasi sedikit-demi sedikit,.” Kegiatan literasi ini sangat bermanfaat, efeknya sudah dirasakan oleh anak-anak di tempatnya, ujar Mila.


Saat menutup acara, Ketua IGI Sintang,  Suprianto mengatakan: IGI Sintang sangat berkomitmen dan serius dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Sintang, karena pendidikan bukanlah hanya tanggung jawab guru tetapi tangggung jawab kita bersama, seluruh orang-orang tedidik.” []

17 Juni 2021

- 23:01

IGI Sintang Siap Berkolaborasi dalam Membangun Literasi Budaya dan Sejarah Sintang


Kenapa kita masih suka membaca buku sampai saat ini? Disaat era digital maju dengan sangat cepat tanpa kompromi dan toleransi.

Pertanyaan sederhana yang mungkin akan memunculkan banyak jawaban, anggap saja salah satu jawabanya adalah supaya hidup kita memiliki aktivitas yang berfaedah.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, Susana Raguniaty, SE, M.Si menerima dengan hangat kedatangan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sintang, Suprianto, S.Pd di dampingi Duta Rumah Belajar Kalbar 2018 Rufina Sekunda, S.Pd, Kamis (17/06/21).  Dalam pertemuan itu, Susana menyampaikan niatnya untuk mengajak rekan-rekan penulis di IGI Sintang agar bergabung dalam project kebudayaan untuk menghasilkan buku-buku yang memuat cerita, adat istiadat dan tradisi yang ada di Kabupaten Sintang. 

Beliau percaya bahwa dengan ditulis dalam sebuah buku, semua rekam jejak sejarah, adat istiadat dan tradisi budaya Sintang tidak akan hilang dan dapat terus dijaga oleh anak-anak Sintang dari masa ke masa.

Project ini erat kaitannya dengan salah satu program yang akan dilaksanakan oleh IGI Sintang yaitu menulis buku MULOK tentang adat istiadat yang ada di Kabupaten Sintang, dimana nantinya akan menjadi sumber belajar bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD). 

Suprianto memaparkan bahwa kita semua sudah tahu  setiap tanggal 17 Mei Indonesia memperingati Hari Buku Nasional dan Hari Perpustakaan Nasional. Oleh karena itu, IGI Sintang boleh berbangga karena telah ambil bagian dalam misi mulia ini salah satunya  dengan melatih guru-guru di Sintang dalam menulis sampai menerbitkan buku, sehingga saat ini jumlah buku yang terbit setiap tahunnya  terus meningkat.

Hal serupa juga ditegaskan Rufina Sekunda Duta Rumah Belajar Kalbar 2018 yang mengajak rekan guru dan peserta sekalian agar membudayakan membaca buku dan rajin menulis karena dengan  membaca kita menjadi banyak tahu dengan semakin luas wawasan dan pengetahuan serta semakin baik cara kita berpikir. Beliau berharap karya-karya IGI Sintang tentang adat-istiadat, tradisi dan budaya Sintang Kalimantan Barat dapat mengisi konten Peta Budaya yang ada pada Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id/

Buka TV nonton film kolosal
jangan lupa sambal minum kopi
kalua kalian anak milineal 
Sudah baca buku belum hari ini?

03 Juni 2021

- 10:47

Harapan Baru Vokasi Konstruksi di Kayan Hilir

SMK Kayan Hilir

Perkenalkan, Saya seorang guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Kayan Hilir, Sintang, Kalimantan Barat. Saya mengajar di Jurusan atau Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi Dan Properti (BKP). Jurusan ini adalah jurusan yang diciptakan untuk mencetak calon tenaga terampil dibidang ilmu konstruksi dan properti, seperti merencanakan, mengelola, menghitung dan mendesain bangunan serta ilmu lain yang berhubungan dengan konstruksi dan properti, dulunya jurusan ini bernama jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) yang sudah ada sejak tahun 2013 di SMKN 1 Kayan Hilir.

Dimulai tahun 2019 hingga sekarang ini saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari tenaga pengajar disini, karena sebelumnya saya mengajar di SMKN 1 Ngabang selama 6 tahun (2012 – 2018) pada jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), ditambah lagi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah saya yaitu Pendidikan Teknik Arsitektur UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung dan Magister Teknik Sipil Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak. Disini saya melihat harapan yang sangat-sangat besar bagi peserta didik di jurusan BKP ini, hal yang mustahil mereka dapatkan disini dan mungkin hanya ada di kota besar atau di pulau jawa namun kemampuan yang mereka dapatkan bisa hampir sama dengan yang didapat di sekolah lain. Saya dapat melihat raut wajah penuh harapan dari generasi muda Kayan Hilir yang memilih Kompetensi Keahlian ini. 

Awal mula saya datang kesini kami bersama peserta didik menyiapkan ruangan kosong untuk dijadikan laboratorium gambar digital. Mereka mulai terbuka wawasannya ketika dapat menggukana aplikasi gambar kekinian, seperti AUTOCAD, SKETCHUP, LUMION yang sering digunakan oleh Arsitek maupun ahli Sipil. Tidak hanya itu mereka juga berkesempatan magang selama 3 bulan di konsultan perencanaan, dinas pekerjaan umum Sintang dan Melawi, Kontraktor pembangunan jalan dari Nanga Mau – Nanga tebidah.

Disini kami tidak terlalu mefokuskan peserta didik hanya di teori saja, namun lebih banyak waktu di kegiatan praktik seperti menggambar, menghitung RAB, mengerjakan kegiatan pertukangan, membuat miniatur dan lain sebagainya. Tidak hanya didominasi oleh peserta didik laki-laki saja namun juga peserta didik perempuan juga ada. Senyum, canda, tawa, kesopanan, kedisiplinan dan semangat mereka saat belajar membuat saya selalu bersemangat dan mendoakan mereka dapat lebih banyak lagi yang dapat melanjutkan kuliah beasiswa di POLNEP (Politeknik Negeri Pontianak) atau kampus lain pada jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil seperti kakak kelas mereka sebelumnya. Rekan-rekan saya banyak yang bekerja di Konsultan, Kontraktor, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan lain-lain, namun saya sangat bersyukur bisa menjadi tenaga pendidik karena Harapan saya Peserta didik saya dapat berhasil sehingga suatu saat dapat berguna bagi Bangsa dan Negara Indonesia yang tercinta ini. Tahun 2019 dan tahun 2021 BKP mengikuti Sertifikasi Tenaga Terampil dibidang Beton dan Mandor yang diadakan oleh Balai Jasa Konstruksi Banjarmasin, tentunya ini akan sangat memperkuat tingkat keterampilan mereka dan bekal untuk bekerja karena sudah memiliki sertifikat berstandar Nasional.

Nanga Mau

Saat ini SMK Sudah menjadi bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (DIKSI) Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang sama dengan Politeknik maupun perguruan tinggi vokasi atau keterampilan.  Kami juga harus link and match dengan industri artinya SMK menikah dengan Industri dan menciptakan sebuah produk bersama (lulusan SMK). Tugas kami saat ini adalah mencari konsultan atau kontraktor bangunan, mengadakan perjanjian jangka panjang, dan yang lebih unik adalah kurikulum kami berbasis industri agar peserta didik kami nantinya siap kerja dan dunia kerja, Industri  berperan juga dalam memberikan ilmu atau standar terbaru dunia kerja. SMK juga membuat sebuah lembaga khusus yaitu BKK (Bursa Kerja Khusus) untuk menjadi wadah pertemuan antara pekerja dan pencari kerja, tentunya diutamakan alumni SMK, agar tidak ada lagi berita bahwa SMK adalah penyumbang pengangguran tertinggi saat ini.

Perlu diketahui bahwa SMK mencetak tenaga terampil yang siap kerja, begitu juga dengan kami di jurusan BKP SMKN 1 Kayan Hilir. Banyak terobosan baru yang kami kerjakan diantaranya adalah Melatih peserta didik untk ahli dalam menggambar menggunakan aplikasi gambar (Autocad, Sketchup, Membuat miniatur, Mempelajari teknologi bangunan terbaru, Membuat pameran produk peserta didik.

Besar harapan saya untuk menjadi lebih baik lagi, terus belajar, menjalin kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi seperti di IGI (Ikatan Guru Indonesia) Sintang ini agar kami dapat bertukar pengalaman. Percayalah bahwa masa depan ada pada peserta didik kita, merekalah kelak yang akan menjadi pemimpin, menjadi tenaga ahli untuk pembangunan dan saya yakin suatu saat nanti ada perubahan besar di Indonesia khususnya di Kayan Hilir akan hadir bangunan-bangunan berkarakter yang disesain oleh arsitek masa depan, bangunan-bangunan kokoh dari ahli sipil masa depan, kawasan-kawasan indah oleh arsitek lansekap masa depan, interior mewah oleh desainer interior masa depan. Serta berbagai teknologi dari jurusan-jurusan yang ada di SMK. Terus semangat menjadi guru, karena guru adalah pekerjaan yang mulia, Itulah harapan baru saya sebagai guru di BISNIS KONSTRUKSI DAN PROPERTI. SMK BISA, SMK HEBAT, VOKASI MENGUATKAN INDONESIA!

Silas, S.Pd., M.T.
Guru SMK Negeri 1 Kayan Hilir